Mardhotillah, Ibtigho (2019) Implikasi putusan Mahkamah Konstitusi nomor 46/PUU-VII/2010 terhadap pencatatan perkawinan. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Skripsi Ibtigho Mardhotillah-1502110472.pdf Download (1MB) |
Abstract
Anak yang dilahirkan di luar perkawinan tidak hanya memiliki hubungan perdata dengan ibunya, tapi juga memiliki hubungan perdata dengan ayahnya, hal ini jika dapat dibuktikan berdasarkan hasil tes DNA atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah sehingga putusan Mahkamah Konstitusi tersebut secara langsung akan bersinggungan dengan pencatatan perkawinan, yakni berdampak pada diskursus
pencatatan perkawinan di Indonesia. Bertitik tolak dari hal tersebut, penelitian ini adalah untuk mengkaji kedudukan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 terhadap Pencatatan Perkawinan dalam Sistem Hukum di Indonesia dan Implikasi Putusan tersebut terhadap Pencatatan Perkawinan.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang-undangan, Pendekatan Konsep, Pendekatan Analitis, Pendekatan Historis, Pendekatan Filsafat dan Pendekatan Kasus.
Hasil penelitian ini menunjukkan kedudukan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 terhadap pencatatan perkawinan dalam sistem hukum di Indonesia adalah menjadikan ketidakjelasan peraturan pencatatan perkawinan karena yang di berlakukan dalam sistem hukum di Indonesia baik itu dalam tataran yuridis, sosiologis maupun filosofis adalah putusan MK tersebut. Secara yuridis berlaku karena ada aturan lebih lanjut yang menjadi payung hukum. Secara sosiologis berlaku
berdasarkan kepada penerimaan masyarakat melalui pengakuan maupun paksaan. Secara filosofis adalah melindungi hak konstitusional masyarakat seperti yang di atur dalam UUD 1945. Implikasi Putusan tersebut terhadap Pencatatan Perkawinan yaitu memiliki dampak positif dan negatif, berdampak positifnya adalah dapat memberikan rasa keadilan kepada anak agar mendapat perlindungan hukum. Bahwa putusan tersebut menjadikan status anak menjadi jelas berdasarkan pengakuan, sehingga melindungi anak hasil dari perkawinan yang tidak tercatat. Berdampak negatifnya yaitu terjadi kekacauan-kekacauan dalam ketatanegaraan bahkan secara sosial di masyarakat, pencatatan perkawinanpun menjadi terkesampingkan juga membuka pintu untuk melakukan perkawinan dengan tidak dicatatkan.
ABSTRACT
Children born outside of marriage is not only linked to civil with her mother, but also has a relationship to civil with his / her father, this matter if can be proved by the results test DNA or other evidence according to the law have blood relations, so that Decision of the Constitutional above Court will directly pertain to the registration of marriage, that is impact on ruling will ask for a marriage registration discourse in Indonesia. Seeing from this, this study is to assess the position of the Constitutional Court decision No. 46 / PUU-VIII / 2010 towards Marriage Registration in the Legal System in Indonesia and Implications of the Decision on Marriage Registration.
This study is a literature study, with data collection by using the method of documentation and interviews. The approach used is approach to law, Concept Approach, Analytical Approach, Historical Approach, Philosophy Approach and Case Approach.
The results of this study indicate the position of the Constitutional Court Number 46/PUU-VIII/2010 towards the registration of marriages in the legal system in Indonesia is to make fuzziness regulatory registration of marriages
because as applied in the legal system in Indonesia be it at the level of judicial, sociological or philosophical is the decision of the Court. Juridically applicable because there are further rules that become the law shelter. Sociologically, it applies based on community acceptance through recognition and coercion. Philosophically is to protect the constitutional rights of society as regulated in the 1945. Implications of the Decision on Marriage Registration that has a positive and negative impact, the positive impact is to provide a sense of justice to children
in order to get legal protection. That the decision to make the child's status become clear based on the recognition, thereby protecting children from marriages that do not recorded. The negative impact is occurred disturbances in the state administration even socially in the community, recording marriage records are ruled out also opens the door for mating with unregistered.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan; Nikah siri; Mahka |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012819 Nikah Sirri 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 25 Apr 2020 03:50 |
Last Modified: | 25 Apr 2020 04:06 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2221 |
Actions (login required)
View Item |