Masjid sebagai pusat peradaban (peran masjid jami Al- Ikhlas sebagai pusat penyebaran dan pembinaan islam di Kelurahan Mandomai Kabupaten Kapuas Periode 1903-2018)

Diah, Siti Aula (2019) Masjid sebagai pusat peradaban (peran masjid jami Al- Ikhlas sebagai pusat penyebaran dan pembinaan islam di Kelurahan Mandomai Kabupaten Kapuas Periode 1903-2018). Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Siti Aula Diah-1503150005.pdf

Download (5MB)

Abstract

Masjid merupakan suatu perangkat segala aktivitas masyarakat yang pertama kali didirikan Rasulullah setelah beliau menjalani hijrah. Pada masa Rasulullah masjid telah dijadikan sebagai pusat segala kegiatan baik itu kegiatan yang menyangkut ibadah maupun sosial. Masjid memiliki banyak peranan yang sangat penting tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai pusat peradaban Islam. Pada zaman sekarang banyak masyarakat yang salah mengartikan masjid sebagai tempat ibadah semata sehingga melupakan fungsi dibangunya masjid. Masjid ramai hanya ketika sedang mengerjakan sholat Jum’at dan pada bulan Ramadhan, namun dihari-hari lain nampak sepi dari pengunjung. Berbeda halnya dengan Masjid Jami Al-Ikhlas di Kelurahan Mandomai, selain dijadikan sebagai tempat ibadah masjid ini juga digunakan sebagai tempat dakwah Islam dan kegiatan-kegiatan lainya.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data metode yang digunakan ialah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penulisan, maka dibuatlah rumusan masalah (1) Bagaimana Sejarah Masuknya Islam di Kelurahan Mandomai? (2) Bagaimana Peran Masjid Jami Al-Ikhlas di Kelurahan Mandomai Sebagai Pusat Penyebaran Islam?

Dari hasil penelitian didapati bahwa, masuknya Islam ke daerah Mandomai terjadi setelah kemerdekaan dan mengalami pengembangan pada tahun 1810 M. Masuknya Islam ke Mandomai dibawa oleh pedagang yang berasal dari Kuin (Banjarmasin) yaitu Abdullah bin H. Muhammad. Selain itu juga jalur Islamisasi dilakukan melalui perkawinan, ilmu tasawuf (sifat 20) dan kesenian seni bela diri/silat. Meluas nya Islam di daerah Mandomai ditandai dengan didirikannya sebuah Masjid sebagai pusat penyebaran Islam, Masjid ini dinamakan Masjid Jami Al-Ikhlas. Masjid Jami Al-Ikhlas didirikan pada 4 Agustus 1903, oleh 4 orang tokoh masyarakat yakni: Syabri bin H. Mukhtar, Syahabu bin H. Muhammad Aspar, Abdurrahman Bin H. Muhammad Arsyad (Kuin) dan Abdullah bin H. Muhammad (penghulu Mandomai). Masjid ini tidak hanya menjadi masjid tertua namun juga memiliki nilai historis yang memberikan konstribusi keislaman di Kelurahan Mandomai. Masjid ini sekarang selain dijadikan sebagai tempat ibadah juga dijadikan sebagai pusat peradaban dengan kegiatan-kegiatan seperti: Majelis Ta’lim, pengajian bapak-bapak, belajar mengaji anak-anak dan kegiatan habsy.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Penyebaran Islam; Masjid; Sejarah
Subjects: 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210202 Heritage and Cultural Conservation
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Jurusan Adab > Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com
Date Deposited: 21 Apr 2020 00:43
Last Modified: 21 Apr 2020 00:43
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2195

Actions (login required)

View Item View Item