Penerapan sistem mukhabarah dalam kegiatan pertanian di Kelurahan Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas

Mastina, Mastina (2019) Penerapan sistem mukhabarah dalam kegiatan pertanian di Kelurahan Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Mastina-1402120311.pdf

Download (1MB)

Abstract

Masyarakat Kelurahan Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas merupakan masyarakat yang mayoritas mengandalkan pendapatan dari hasil pertanian. Karena tidak semua petani yang memiliki lahan sendiri untuk digarap, jadi sebagian petani menggarap lahan pertanian milik orang lain untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Dalam muamalah, kerja sama bagi hasil pertanian salah satunya disebut
mukhabarah. Mukhabarah adalah bentuk kerja sama antara pemilik tanah dan petani penggarap dengan perjanjian bahwa hasilnya akan dibagi antara kedua belah pihak menurut kesepakatan bersama, sedangkan biaya dan benihnya dari si petani penggarap.

Penelitian ini difokuskan pada tiga rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana latar belakang terjadinya kerja sama mukhabarah antara pemilik tanah dengan petani penggarap di Kelurahan Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas. (2) Bagaimana praktik mukhabarah pada pertanian padi di Kelurahan Palingkau Lama
Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas. (3) Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam dalam penerapan bagi hasil yang dilakukan sehari-hari dengan sistem mukhabarah di Kelurahan Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, subjeknya adalah pemilik tanah dan petani penggarap di kelurahan Palingkau Lama, objeknya adalah praktik mukhabarah hasil pertanian di kalangan masyarakat petani di kelurahan Palingkau Lama kecamatan Kapuas Murung kabupaten Kapuas. Teknik pengumpulan
data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini adalah: (1) Latar belakang terjadinya kerja sama mukhabarah
antara pemilik tanah dengan petani penggarap di kelurahan Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas yaitu tidak semua petani di kelurahan Palingkau Lama memiliki lahan pertanian sendiri untuk digarap, tetapi memiliki kemampuan untuk bertani, dan ada juga pemilik tanah yang tidak memiliki kemampuan ataupun waktu sehingga tidak dapat mengelola lahannya sendiri, kondisi ini yang mendorong Pemilik Tanah dan Petani Penggarap melakukan kerja sama. (2) Praktik mukhabarah pada pertanian padi di Kelurahan Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas yaitu setelah melakukan akad maka kewajiban pemilik tanah adalah menyerahkan lahannya kepada petani penggarap, sedangkan kewajiban petani penggarap adalah mengelola lahan tersebut. Kemudian ketika sudah panen maka kedua belah pihak berhak menerima hasil panenan dari sawah tersebut sesuai akad yang dilakukan. (3) Tinjauan Ekonomi Islam dalam penerapan bagi hasil yang dilakukan sehari-hari dengan sistem mukhabarah di Kelurahan Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas yaitu Akad mukhabarah yang dilakukan di kelurahan Palingkau Lama dapat dikategorikan kerja sama yang sah karena saling mengandung prinsip muamalah yaitu saling rela dan menjadi adat kebiasaan yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Hadits.

ABSTRACT

The society of Palingkau Lama Urban Village (Kelurahan Palingkau Lama), Kapuas Murung Sub-District (Kecamatan Kapuas Murung), Kapuas District (Kabupaten Kapuas) is the society which the majority of the people‟s income rely on agricultural products. Since not all of the farmers have their own fields to be cultivated, some of the farmers cultivate other people's agricultural field to fulfill their economic needs. In muamalah, the activity of agricultural products profit sharing cooperation is called mukhabarah. Mukhabarahis a form of cooperation between the field owners and the farmers with an agreement that the result of the products will be divided between the two parties according to the mutual agreement, while the cost and the seeds are all provided by the farmers.

The research is focused on three problem formulations: (1) What is the background of the occurrence of cooperation between the field owners and the farmers in Palingkau Lama Urban Village, Kapuas Murung Sub-District, Kapuas District?; (2) How does the mukhabarahpractice on the rice fields in Palingkau Lama Urban Village, Kapuas Murung Sub-District, Kapuas District occur?; (3) How does the review of Islamic Economy in the implementation of profit sharing which is carried out daily with the mukhabarah system in Palingkau Lama Urban Village, Kapuas Murung Sub-District, Kapuas District occur?

This research uses qualitative descriptive method, the subject is the field ownersand the farmers in Palingkau Lama Urban Village, Kapuas Murung Sub-District, Kapuas District, the object is the mukhabarahpractice of agricultural products in the farmers society in Palingkau Lama Urban Village, Kapuas Murung Sub-District, Kapuas District. The data collecting techniques are observation, interview, and documentation.

The results of the research are: (1) The background of the occurrence of cooperation between the field owners and the farmers in Palingkau Lama Urban Village, Kapuas Murung Sub-District, Kapuas District, which is found that not all of the farmers in Palingkau Lama Urban Village have their own fields to be cultivated, but still have the ability to farm, and there are owners of the fields who do not have the ability or time to cultivate their own fields, this situation prompts the field owners and the farmers to cooperate with each other; (2) The mukhabarah practice on the rice field in Palingkau Lama Urban Village, Kapuas Murung Sub-District, Kapuas District is after the akador contract is done, the responsibility of the field owners are to give their fields to the farmers, while the responsibility of the farmers are
to manage the fields. After the fields are harvested, both parties have the rights to accept the agricultural products of the fields in accordance to the contract that has signed and agreed before; (3) The review of Islamic Economy in the implementation of profit sharing which iscarried out daily with mukhabarahsystem in Palingkau Lama Urban Village, Kapuas Murung Sub-District, Kapuas District is that the akador the contract done in the Palingkau Lama Urban Village could be categorized as a legal cooperation since it embodies the muamalah principle of mutual willingness and becomes the custom which does not contradict the Quran and Hadith.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Mukhabarah;Pertanian
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012713 al-Muzara’ah, al-Mukhabarah, al-Musaqah, al-Mugharasah (Pemanfaatan Lahan Pertanian)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Ekonomi Syariah
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 07 Apr 2020 05:55
Last Modified: 19 Apr 2021 01:49
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2147

Actions (login required)

View Item View Item