Putri, Mukadimah (2019) Etnobotani tumbuhan sangkareho (callicarpa longifolia L) sebagai tanaman berpotensi obat post-partum khas suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Mukadimah Putri-1501140409.pdf Download (1MB) |
Abstract
Masyarakat Dayak Ngaju di Desa Tumbang Jiga masih memanfaatkan hasil alam berupa tumbuh-tumbuhan dalam kehidupan sehari-harinya termasuk dalam alternatif pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi tumbuhan Sangkareho serta mengetahui etnobotani tumbuhan Sangkareho di desa Tumbang Jiga Kec. Katingan, Kab. Katingan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode ex post facto serta penentuan informan dan battra dengan menggunakan teknik purposive sampling, pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian berlokasi di Desa Tumbang Jiga Kecamatan Katingan Hulu Kabupaten Katingan. Waktu penelitian mulai dari Januari 2019 sampai dengan Mei 2019.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tumbuhan sangkareho dimanfaatkan masyarakat di Desa Tumbang Jiga sebagai obat dalam penanganan keputihan pasca melahirkan (post-partum), dengan deskripsi tumbuhan : dapat tumbuh mencapai 1,5 m, tumbuh di perkebunan atau ladang bekas bertanam warga. Memiliki sistem perakaran tunggang. Batang berkayu dengan memiliki totol kecil-kecil diseluruh bagian batang. Daun tunggal dan termasuk daun tidak lengkap, berbentuk lanset, ujung dan pangkal daun meruncing, tepi bergerigi, dan berambut banyak, daun muda berwarna hijau kecokelatan dan daun tua berwarna hijau tua. Bunga majemuk, kelopak berlekatan, berwarna hijau kecokelatan, memiliki 4 daun kelopak, mahkota berlekatan, bentuk corong berwarna putih, dan memiliki 4-5 daun mahkota. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah bagian akar dan daun, dengan tambahan kencur, jahe dan laos serta nasi pulen. Cara penggunaannya adalah dengan cara diuntal atau diminum secara langsung dengan terlebih dahulu membaca Bismillah.
ABSTRACT
Dayak Ngaju people in Tumbang Jiga Village still use natural products in their daily lives, including alternative treatments. This study aims to determine the description of Sangkareho plants and to know the ethnobotany of Sangkareho plants in Tumbang Jiga village, Kec. Katingan, Kab. Katingan.
This study uses a qualitative approach with ex post facto method and the determination of informants and battras by using purposive sampling technique, data collection using the method of observation, interviews and documentation. The study was located in Tumbang Jiga Village, Katingan Hulu District, Katingan District. Research time starts from January 2019 until May 2019.
The results showed that the sangkareho plant was used by the community in Tumbang Jiga Village as a medicine for handling postpartum vaginal discharge, with a description of the plant: it can grow to 1.5 m, grow on plantations or used fields to grow crops. Has a mount rooting system. Woody stems have small dots throughout the stem. The leaves are single and include incomplete leaves, lanceolate, pointed tip and base of leaves, jagged edges, and many hairs, young leaves are brownish green and old leaves are dark green. Compound flowers, attached petals, brownish green, have 4 leaf petals, attached crown, white funnel shape, and have 4-5 crown leaves. Parts of the plant which can be used are parts of the roots and leaves, with more kencur, ginger and laos and fluffier rice. The way to use it is by being Diuntal or taken directly by first reading Bismillah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Etnobotani; Sangkareho; Tumbuhan Obat |
Subjects: | 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0607 Plant Biology > 060704 Plant Pathology |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Pendidikan IPA > Program Studi Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com |
Date Deposited: | 03 Apr 2020 12:23 |
Last Modified: | 03 Apr 2020 12:23 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2134 |
Actions (login required)
View Item |