Tanggapan pengusaha walet terhadap kewajiban membayar zakat di desa Bagendang Hilir kecamatan Mentaya Hilir Utara kabupaten Kotawaringin Timur

Rahman, M.Taufik (2019) Tanggapan pengusaha walet terhadap kewajiban membayar zakat di desa Bagendang Hilir kecamatan Mentaya Hilir Utara kabupaten Kotawaringin Timur. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Taufik Rahman-1502110478.pdf

Download (1MB)

Abstract

Zakat adalah bagian harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat kepada orang-orang tertentu dengan syarat tertentu pula. Namun fakta yang ada di Desa Bagendang Hilir bahwasanya sebagian besar penduduknya berpenghasilan dari rumah walet yang perbulannya mencapai kurang lebih 30 juta rupiah. Akan tetapi dengan tidak adanya pengurus zakat atau Badan Amil Zakat (BAZ) tentu menjadikan kurang terealisasinya pelaksanaan zakat itu sendiri. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah pengetahuan Agama masyarakat Desa Bagendang Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang memiliki rumah walet terhadap zakat. Rumusan masalah (1)Bagaimana Tanggapan pemilik rumah walet terhadap kewajiban membayar zakat hasil rumah walet?dan (2)Bagaimana Tinjauan hukum Islamterhadap zakat usaha walet? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan Agama masyarakat Desa Bagendang Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Utarayang memiliki rumah walet terhadap zakat. Tanggapan pemilik rumah walet terhadap kewajiban membayar zakat hasil usaha waletdan tinjauan hukum Islam terhadap zakat usaha walet.
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian dilakukan terhadap 5 pemilik rumah walet, yang bertempat tinggal di Desa tersebut, tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3) Dokumentasi. Sedangkan pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Yaitu mengumpulkan data dan informasi sejenis dari berbagai sumber yang berbeda. Adapun teknik pengambilan data yang digunakan peneliti (1) data display (2) Conclusion drawing/ rarifying.
Hasil penelitian diketahui bahwaMasyarakat Desa Bagendang Hilir mengetahui membayar zakat merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang memiliki harta. (1) Masyarakat Desa Bagendang Hiliryang memiliki usaha walet tidak mengeluarkan zakat dari hasil tersebut disebabkan 4 hal yaitu: a) Mereka tidak mengetahui bahwa adanya kewajiban terhadap hasil dari usaha walet b)Kurangnya kesadaran dalam berzakatc) .Kurangnya peranan tokoh agama dalam memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang kewajiban membayar zakat d)Minimnya pengetahuan tokoh agama terhadap zakat, terutama zakat dari hasil rumah walet, sehingga tidak adanya penyampaian terhadap masyarakat tentang wajibnya mengeluarkan zakat dari hasil rumah walet. Selanjutnya tinjauan hukum Islam terhadap zakat usaha walet:(2) Zakat sarang burung walet dapat diqiyaskan kepada zakat pertanian karena hasil pertanian dan sarang burung walet sama-sama menunggu hasil, bersifat musiman dan hasilnya setiap kali panen telah mencapai nisab.

ABSTRACT

Zakat is an obligatory part of the property issued by any Muslim who qualify for certain people with certain conditions as well. But the fact that there are in the village of Lower Bagendang that predominately income from home swallow monthly reach more than 30 million. However, in the absence of zakat board or Badan Amil Zakat (BAZ) certainly makes less realization of the implementation of the charity itself. The issues raised in this research is Religion knowledge of the villagers Bagendang Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Utara.The problems (1) How Responseswiftlet house owners against the obligation to pay zakat results swiftlet house? and (2) How to Review Islamic law against swiftlet business zakat? This study aimed to describe the religious knowledge of the Bagendang Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Responseswiftlet house owners against the obligation to pay zakat swallow operating results and a review of Islamic law on business zakat swallow.
The approach used by the researchers is a qualitative descriptive study subjects performed on 5 swiftlet house owners, who live in the village, data collection techniques were used: (1) observation, (2) interviews, and (3) documentation. While validating data using triangulation. Which collects data and similar information from different sources. The technique the researchers used data collection (1) Data display (2) Conclusion drawing / rarifying.
The survey results revealed that the Rural Community Bagendang Hilir determine pay Zakat is obligatory for a Muslim who has the treasure. (1)Village Community Bagendang Downstream who have a business swiftlet not remove alms from these results is due to four things: a) They do not know that their obligations to the result of the efforts of swallow b) Lack of awareness of the tithe c) Lack of role religious leaders in providing knowledge to the community about the obligation to pay zakat d) lack of knowledge of religious leaders to charity, especially zakat from the swiftlet house, so the lack of delivery to the community it is obligatory to issue a zakat from the swiftlet house. Further review of Islamic law to swallow the business zakat: (2) Zakat can swallow's nests in qiyaskan to zakat agriculture because crops and bird nest together waiting for the results, is seasonal and results of each harvest has reached nisab.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Zakat
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 12 Feb 2020 02:15
Last Modified: 12 Feb 2020 02:15
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1888

Actions (login required)

View Item View Item