Suryanti, Nanik (2019) Pecah pamore dalam siraman adat jawa sebelum ijab qabul (studi di Desa Belawan Mulya Kec.Manuhing Kab. Gunung Mas). Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Nanik Suryanti- 1502110487.pdf Download (2MB) |
Abstract
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah makna pecah pamore dalam tradisi siraman adat Jawa, yakni merupakan salah satu tradisi yang masih dilakukan masyarakat suku Jawa yang ada di Desa Belawan Mulya kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas. Tradisi siraman masyarakat Jawa di Desa Belawan Mulya dilatarbelakangi oleh kepercayaan dari masyarakat terdahulu bahwa tradisi siraman adat Jawa harus dilaksanakan bagi mereka yang kan menikah khususnya mereka yang sama-sama bersuku Jawa, dan diyakini apabila bagi orang yang tidak melaksanakannya maka akan menimbulkan was-was dan prasangka buruk bagi mereka yang akan menikah seperti acara pernikahan si pengantin tidak bercahaya dan tidak manglingi, kehidupan rumah tangga nantinya akan tidak langgeng dan rezekinya tidak lancar.
Berdasarkan latarbelakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana praktik siraman dalam adat jawa sebelum menikah yang dilaksanakan di Desa Belawan Mulya Kec. Manuhing, Kab. Gunung Mas? (2) Bagaimana pemaknaan pecah pamore pada tradisi siraman dalam adat Jawa sebelum menikah yang dilaksanakan di Desa Belawan Mulya Kec. Manuhing, Kab. Gunung Mas? (3) Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang siraman adat Jawa sebelum ijab qabul yang dilaksanakan di Desa Belawan Mulya Kec. Manuhing, Kab. Gunung Mas? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prektik siraman, makna pecah pamore pada tradisi siraman (mandi) dalam adat jawa sebelum menikah dan tinjauan hukum Islam tentang siraman adat Jawa sebelum menikah atau ijab qabul dilaksanakan yang dilaksanakan di Desa Belawan Mulya Kec. Manuhing, Kab. Gunung Mas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu peneliti mencoba memahami suatu peristiwa dan hal-hal yang terkait didalamnya, melalui orang-orang yang mengetahui tentang peristiwa atau tradisi dalam studi tersebut. Untuk menetukan subjek penelitian ini, peneliti mengambil subjek penelitian di masyarakat berdasarkan beberapa kriteria, yakni berlatarbelakang suku Jawa, berdomisili di Desa Belawan Mulya, beragama Islam, sepasang calon pengantin dan tokoh adat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi tradisi siraman maka ditemukan fakta bahwa bagi masyarakat Desa Belawan Mulya yang tidak memahami arti dari tradisi siraman adat Jawa, tetapi tetap melakukan adat tersebut karena tidak ingin mengambil resiko. Tradisi tersebut merupakan adat masyarakat setempat dengan meniatkan semata-mata memohon keridhoan Allah dan keselamatan dari-Nya. Kemudian bagi yang tidak melakukan tradisi siraman adat Jawa, mereka berpendapat bahwa tradisi tersebut hanyalah budaya dan tidak percaya akan mitos-mitos yang selalu dikaitkan dengan kehidupan dalam berumah tangga.
ABSTRACT
The problem raised in this study is the meaning of rupture in the traditional Javanese splash tradition, which is one of the traditions still carried out by the Javanese people in Belawan Mulya Village, Manuhing Sub-District, Gunung Mas Regency. The Javanese splash tradition in Belawan Mulya Village is motivated by the belief of the previous community that the Javanese splash splash tradition must be carried out for those who are married especially those who are both Javanese, and it is believed that if people do not carry it out they will be alarmed and bad prejudice for those who will get married such as the wedding of the bride is not radiant and does not manglingi, household life will not last forever and the fortune is not smooth.
Based on this background, the following problems can be formulated: (1) How is the practice of splash in Javanese custom before marriage which is carried out in Belawan Mulya Village, Kec. Manuhing, Kab. Gunung Mas? (2) How the meaning of pamore broke out in the Siraman tradition in Javanese custom before marriage which was carried out in Belawan Mulya Village, Kec. Manuhing, Kab. Gunung Mas? (3) How is the Islamic law review about the Javanese custom splash before the qabul consent granted in Belawan Mulya Village, Kec. Manuhing, Kab. Gunung Mas? This study aims to determine the practice of siraman, the meaning of rupture of pamore in the tradition of siraman (bathing) in Javanese custom before marriage and a review of Islamic law about Javanese traditional splash before marriage or consent qabul is carried out in Belawan Mulya Village, Manuhing subdistrict, Gunung Mas regency.
The method used in this study is a qualitative approach in which the researcher tries to understand an event and related matters in it, through people who know about the event or tradition in the study. To determine the subject of this study, researchers took research subjects in the community based on several criteria, namely Javanese ethnic background, domiciled in Belawan Mulya Village, Muslim, a pair of prospective brides and traditional leaders.
The results showed that the procession of the Siraman tradition was found to the fact that Belawan Mulya villagers did not understand the meaning of the Javanese traditional Siraman tradition, but continued to practice the custom because they did not want to take risks. The tradition is the custom of the local community by intending solely to ask for the pleasure of God and salvation from Him. Then for those who do not practice the Javanese custom splash, they argue that these traditions are only cultural and do not believe in the myths that are always associated with life in the household.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi;Ijab Qabul |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi al-Akhwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com |
Date Deposited: | 31 Jan 2020 08:08 |
Last Modified: | 31 Jan 2020 08:08 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1842 |
Actions (login required)
View Item |