The problems of figurative language translation faced by the students of english education study program

Tumika, Sri (2018) The problems of figurative language translation faced by the students of english education study program. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Sri Tumika - 1301120907.pdf

Download (953kB)

Abstract

The cultural words in functional-oriented translation often causes problems in translation because translation is need to pay attention to the culture which produces particular meanings that will be different in every country or at least the culture that occupied in the source text and target text as it is in semantics field. From that, the study was aimed to describe how is figurative language translated; and to describe the problems of figurative language faced by student of English Education Study Program at IAIN Palangka Raya.
The research type was case study in qualitative researh method. The documentation and interview were applied to gather the data needed. The data was analyzed by several steps such as data reduction, data display and drawing conclusion. The subjects taken are based on purposive sampling, namely the students of English Study Program at IAIN Palangka Raya on the Academic Year of 2014.
The result finding showed that the processes of metaphor being translated were the analysis of the source text; transferring the meaning, and restructuring the words; and along with the procedures such as keeping the metaphor of the source text such as kenangan pahit became bitter memories, cinta monyet became monkey love; using reference in the target text culture whose function is similar to that of the source text such as lintah darat became loan sharks; keeping the metaphor of the source language by preserving its sense or meaning through adding the topic or explanation after the word of metaphor being translated, for instance lintah darat became lintah darat (someone wants big forwards of credit); the metaphorical meaning can be explained without using the image such as buaya darat becomes playboy, and lintah darat becomes overland or moneylenders. The last procedure was deletion. The problems faced by students related to what happened to the text were the linguistic problems, culture or socio culture, and the aesthetic literary problems, and the problem related to the processes was that students missed the context that needed to be paid attention in transferring the meaning from source text to the target text.

ABSTRAK

Kata-kata yang dipengaruhi budaya yang berada di dalam penerjemahan yang berorientasi pada fungsi sering menyebabkan masalah dalam penerjemahan itu sendiri karena hal yang perlu diperhatikan adalah unsur budaya yang menhasilkan makna tertentu sehingga akan berbeda di setiap negara atau setidaknya budaya yang berada teks sumber dan teks sasaran sebagaimana tercantum dalam ranah semantic. Beranjak dari situlah penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses-proses penerjemahan metafora yang diterjemahkan, dan masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Palangka Raya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian qualitatif. Instrumen dalam pengambilan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Data dianalisis dengan tiga fase yaitu data reduksi, penyajian data, dan penarikan simpulan. Subjek penelitian diambil berdasarkan purposive tehnik, yakni mahasiswa prodi pendidikan bahasa Inggris tahun angkatan 2014.
Hasil temuan menunjukkan bahwa proses penerjemahan metafora yang dilakukan mahasiswa adalah yang pertama menganalisis teks sumber, mengungkapkan kembali makna ke teks target, dan penyelarasan, dalam proses tersebut berlangsung juga prosedur penerjemahan metafora yakni, mempertahankan metafora pada teks sumber seperti kenangan pahit menjadi bitter memories, cinta monyet menjadi monkey love; prosedur kedua menggunakan referensi yang ada pada budaya teks memiliki fungsi atau makna yang sama dari teks sumbernya, misalnya lintah darat menjadi loan sharks; prosedur mempertahankan metafora pada teks sumber dan menjelaskan maknanya dalam tanda kurung seperti lintah darat menjadi lintah darat (someone wants big forward of credit); prosedur selanjutnya adalah metafora dari teks sumber diterjemahakandengan makna tanpa mempertahankan sisi atau kandungan metaforanya seperti buaya darat menjadi playboy, lintah darat menjadi overland or moneylenders. Prosedur terakhir yaitu deletion. Masalah yang berkaitan dengan teks yang dihadapi mahasiswa ketika menerjemahkan metafora adalah aspek linguistk, sosio-budaya dan masalah yang terakhir adalah estetik dan kesusasteraan, dan maslah yang berkaitan dengan proses adalah bahwa mahasiswa tidak menyadari adanya konteks yang perlu diperhatikan ketika mentransfer makna dari teks sumber ke teks sasaran.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Bahasa Inggris; Bahasa Figuratif
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2003 Language Studies > 200302 English Language
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Pendidikan Bahasa > Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 25 Sep 2019 00:25
Last Modified: 25 Sep 2019 00:25
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1703

Actions (login required)

View Item View Item