Syaikhu, Syaikhu (2008) Alih fungsi harta wakaf: ketentuan dan masalahnya. Himmah, IX (26). pp. 87-103. ISSN 1412-4742
Text
Image_001.pdf Download (4MB) |
Abstract
Salah satu institusi atau pranata sosial Islam yang mengandung nilai sosial ekonomi adalah lembaga perwakafan. Lembaga perwakafan adalah salah satu bentuk perwrrjudan keadilan sosial dalam Islam. Timbulnya perbuatan wakaf tidak lepas dari tujuan melaksanakan ibadat yang diperintahkan agama. Oleh sebab itu, dilihat dari kedudukannya sebagai lembaga hukum, maka wakaf itu merupakan lembaga hukum Isiam yang dianjurkan kepada setiap muslim yang mempunyai harta benda guna diperuntukan bagi kepentingan umum menurut syarat-syaratyang ditentukan. Peraturan-peraturan itu disusun untuk menjaga kri teria wakaf yang tepat dan suci dan untuk memastikan bahwa mereka yang menyumbangkan tanah atau hartanya itu adalah dermawan yang jujur. Dipandang dari hukum Islam, pelaksanaan wakaf sangat sederhana sekali, tidak ada prosedur yang mesti dilalui, ada orang yang berwakaf, ada benda yang diwakafkan serta ada yang menerima wakaf (nadzil dalam ijab. Kebiasaan berwakaf secara tradisional ini akhirakhir ini mulai diuji. Ini sejalan dengan munculnya pihak-pihakyang tertentu untuk menyalahgunakan atau mengalih-fungsi wakaf menjadi milik pribadi. Malah tidakjarang muncul sengketa wakaf (terutama bentuk tanah wakaO.
Item Type: | Journal Article |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012715 al-Waqf |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi al-Akhwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | usman usman usman |
Date Deposited: | 22 Aug 2019 07:20 |
Last Modified: | 22 Aug 2019 07:20 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1672 |
Actions (login required)
View Item |