Firdaus, Rahmat (2018) Penerapan akad musaqah ternak ayam di Pondok Pesantren Salafiah Iqro Kota Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Skripsi Rahmat Firdaus - 1302120252.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penerapan sebuah akad musaqah dalam bidang peternakan sangat unik terlebih lagi yang melakukan usaha tersebut adalah sebuah pondok pesantren yang notabene merupakan sebuah yayasan pendidikan agama Islam yang biasanya berorientasi pada masalah keagamaan, bukan pada masalah bisnis. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : (1) bagaimana penerapan akad musaqah ternak ayam di pondok pesantren Salafiah Iqro kota Palangka Raya ? (2) Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan akad musaqah ternak ayam di Pondok Pesantren Salafiah Iqro kota Palangka Raya?
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan tersebut. Berdasarkan permasalahan diatas, jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari tiga sumber yaitu pengurus pondok pesantren Salafiah Iqro, pimpinan Rajawali PS, dan pekerjanya. Dan sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari catatan, buku, jurnal dan lainnya yang terkait dengan permasalahan yang penulis kaji. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian dianalisis melalui tahapan collection, reduction, display, dan verification.
Hasil penelitian ini yakni, (1) penerapan akad musaqah ternak ayam di pondok pesantren salafiah iqro belum sesuai dengan akad musaqah karena penerapan akad musaqah ternak ayam yang terjadi di lapangan belum jelas soal masa kerja yang berlaku. Seharusnya kedua belah pihak merundingkan kembali masa kerja yang berlangsung, jika hanya sampai setelah panen maka perlu berakad kembali jika ingin melanjutkan akad musaqah. (2) menyimpulkan untuk masalah penggarap yang tidak mampu bekerja sudah dapat diatasi dengan mempekerjakan orang lain untuk menggantikan peran penggarap pihak pondok pesantren dan dengan upah sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditentukan diawal perjanjian. Sedangkan untuk masalah wafat salah seorang ‘aqid, penulis beranggapan bahwa semua pihak tidak mempermasalahkan kejadian ini dikarenakan masing-masing pihak sudah memiliki antisipasi untuk mengatasinya yaitu menunjuk ahli waris untuk melanjutkan akad musaqahnya.
ABSTRACT
The application of musaqa contract in the husbandry is very unique, moreover, the business that conducts it is a boarding school which incidentally is an Islamic religious education foundation which is usually oriented to religious issues, not to business problems. The formulation of the problem in this research, namely: (1) how the application of musaqa contract poultry farm in the Salafiah Iqro Islamic boarding school in Palangka Raya city? (2) What are the obstacles faced in the implementation of musaqa contract poultry farm at the Salafiah Iqro Islamic Boarding School in Palangka Raya city?
The purpose of this research was to answer these problems. Based on the above problems, the type of research in this thesis uses qualitative research with a descriptive approach. The data used in this research was the primary data, namely the data source obtained directly from three sources, namely the boarding school of Salafiah Iqro Islamic boarding school, the head of Rajawali PS, and the workers. The secondary data was acquired from the notes, books, journals and others issues related to the research analysis. Data collection techniques in this research were interview, observation and documentation. Then analyzed through stages of collection, reduction, display, and verification.
The results of this research namely, (1) the application of the musaqa contract of poultry farm at the Salafiah Iqro Islamic boarding school was incompetible with musaqa contract because the implementation of the poultry farm contract in the field isn’t yet clear about the validity period. Both parties should renegotiate the working period, if only after the harvest, it is necessary to re-understand if they want to continue the contract. (2) concluded that the problem of tenants who are unable to work can be overcome by hiring other people to replace the role of the tenants of the Islamic boarding school and the wages in accordance with the agreement that was determined at the beginning of the agreement. As for the problem of death a aqid, the author assumes that all parties do not dispute this incident because each party already has anticipation to overcome it, namely to appoint an heir to continue his musaqa contract.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aqad Musaqah |
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Ekonomi Syariah |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 09 Jul 2019 03:40 |
Last Modified: | 09 Jul 2019 03:40 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1606 |
Actions (login required)
View Item |