Fauzi, Muhammad Hasan (2018) Tradisi piduduk dalam pernikahan adat banjar perspektif ulama palangka raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Skripsi Muhammad Hasan Fauzi-1402110445.pdf Download (1MB) |
Abstract
Tradisi piduduk merupakan tradisi masyarakat Banjar yakni tradisi di mana seorang apabila ingin melakukan suatu acara atau hajatan seperti acara dalam pernikahan adat Banjar, maka yang mempunyai acara tersebut menyediakan tempat dan bahan-bahan yang ingin dijadikan piduduk tersebut.
Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yakni: (1) Bagaimana latar belakang tradisi Piduduk dalam pernikahan adat Banjar di Palangka Raya?, (2) Bagaimana pelaksanaan tradisi Piduduk dalam pernikahan adat Banjar di Palangka Raya?, dan (3) Bagaimana pandangan Ulama terhadap tradisi Piduduk Dalam pernikahan adat Banjar di Palangka Raya?, Tujuan penelitian yakni: (1) Untuk mendeskripsikan latar belakang tradisi Piduduk dalam pernikahan adat Banjar, (2) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi Piduduk dalam pernikahan adat Banjar, dan (3) Untuk mendeskripsikan pandangan Ulama terhadap tradisi Piduduk Dalam pernikahan adat Banjar.
Penelitian ini bertempat di Kota Palangka Raya dengan subjek penelitian yakni 5 (Lima) Ulama Palangka Raya dan objek penelitian ini ialah tradisi Piduduk dalam pernikahan adat Banjar. Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan atau penelitian empiris dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ialah menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data menggunakan metode Data Collection (Pengumpulan Data), Data Reduction (Pengurangan Data), Data Display (Penyajian Data), Data Conclousions Drawing/Verif ying (penarikan kesimpulan).
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Tradisi piduduk diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi yang disampaikan secara lisan dan perbuatan yang masih berlangsung dan dipertahankan hingga sekarang dalam hal ini masyarakat Banjar tidak mengetahui secara pasti asal-mula tradisi ini terbentuk, (2) Pelaksanaan tradisi piduduk terjadi dalam suatu acara atau hajatan seperti pernikahan adat Banjar. Adapun bahan-bahan yang disediakan berupa beras, kelapa, gula merah, benang, jarum dan telur. Semua bahan tersebut dimasukan ke dalam tempat (seperti baskom dll). Dalam proses tersebut dilangsungkan ketika pernikahan dan itu semua dilakukan masyarakat yang mempunyai acara atau hajatan agar diberi keselamatan dan terhindar dari gangguan makhluk halus dan marabahaya lainnya selama pernikahan berlangsung, (3) Tradisi piduduk dapat diterima menjadi salah satu adat yang baik dan tidak bertentangan dengan al-Qur’ān maupun Hadis jika pelaksanaannya di dalam masyarakat sendiri dirubah yakni dengan cara meluruskan niat dalam melaksanakannya bukan menjadikan kita musyrik tetapi piduduk tersebut disediakan hanya sebagai lambang atau simbol dari do’a yang diharapkan untuk si pengantin.
ABSTRACT
Piduduk tradition is a tradition of local community i.e. the tradition where a if want to do an event or celebration such as wedding customs in Banjar, then who has the event provides a venue and materials who wants to be made piduduk.
This research has three problems namely: formulation (1) The background of how the tradition Piduduk in the marriage customs of Banjar in Palangka Raya?, (2) How the implementation of tradition Piduduk in the marriage customs of Banjar in Palangka Raya?, and (3) How to view Scholars against the tradition of Piduduk In custom wedding Banjar in Palangka Raya?, research purposes including: (1) To describe the background traditions Piduduk in Banjar customary marriage, (2) To describe implementation of the tradition of Piduduk in custom wedding Banjar, and (3) To describe the views of scholars against the tradition of Piduduk In custom wedding Banjar.
This research is set in the city of Palangka Raya with the subject IE 5 (five) Scholars of Palangka Raya and the object of this research is tradition Piduduk in the marriage customs of Banjar. This type of research is a field research or empirical research using qualitative descriptive method. Data collection techniques in the study is using interviews, observation and documentation. While data analysis using the method of Data Collection, Data Reduction, Data Display, Conclousions Data Drawing/Verifying.
The results of this study are: (1) Piduduk tradition passed down orally from generation to generation that delivered orally and acts that are still ongoing and sustained until now in this case the Banjar society does not know for certain the origin of this tradition is formed, (2) The implementation of the piduduk tradition occurs in an event or celebration such as wedding customs of Banjar. As for the materials, which are provided in the form of rice, coconut, brown sugar, thread, needles and egg. All such materials were incorporated into a place (such as wash-basins etc.). In the process occurs when the wedding and it's all done community that has the event or celebration for safety and to avoid interference with other spirits and mean during the marriage to take place, (3) Traditions piduduk can be accepted to be one of the good customs and does not contradict the Quran or the Hadith if its implementation within the community itself was changed by way of righting the intention in implementing it not make us polytheists but piduduk is provided only as an emblem or symbol of the prayer which is expected for the bride and groom.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi; Adat Banjar; |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 20 May 2019 00:24 |
Last Modified: | 20 Feb 2020 02:45 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1550 |
Actions (login required)
View Item |