Persepsi tokoh adat dayak terhadap singer manangkalau kaka bawi dalam nikah adat dayak ngaju di palangka raya

Suri, Eva Santika (2018) Persepsi tokoh adat dayak terhadap singer manangkalau kaka bawi dalam nikah adat dayak ngaju di palangka raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Eva Santika Suri - 1402110449.pdf

Download (2MB)

Abstract

Singer manangkalau kaka bawi dalam nikah adat merupakan tradisi Kalimantan dimana seorang adik perempuan lebih dahulu dilamar seorang lelaki dan di ketahui adik perempuan tersebut memiliki kakak perempuan yang belum menikah maka akan kena singer manangkalau.
Rumusan masalahnya: (1) Apa latar belakang praktik penyerahan singer manangkalau kaka bawi dalam nikah adat Dayak Ngaju?, (2)Bagaimana pelaksanaan praktik penyerahan singer manangkalau kaka bawi dalam nikah adat Dayak Ngaju?, dan (3) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik penyerahan singer manangkalau kaka bawi dalam nikah adat Dayak Ngaju?.
Subjek penelitian yakni 6 (Enam) Masyarakat Tokoh adat kota Palangka Raya dan objek penelitian ini ialah praktik penyerahahan singer manangkalau kaka bawi dalam nikah Adat Dayak Ngaju. Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan atau dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Singer manangkalau kaka bawi merupakan denda atau sangsi adat yang berlaku aturan di suatu daerah tertentu apabila adiknya melangkah atau mendahului kakaknya yang ternyata belum menikah maka diharuskan memberikan barang atau benda yang bernilai.2) Pelaksanaan praktik penyerahan singer manangkalau kakak bawi dalam nikah adat Dayak Ngaju yaitu terlebih dahulu dibicarakan pada saat hakambung auh. Diserahkan sebelum, sesudah atau saat pernikahan adat hasil kesepakatan ke dua belah pihak dan orang yang menyerahkan singer manangkalau pihak keluarga calon pengatin laki-laki kepada kakak calon pengatin perempuan, dilakukan dirumah mempelai wanita, di putuskan oleh Damang Kepala Adat atau mantir. (3) Berdasarkan hukum Islam, praktik penyerahan singer manangkalau kakak bawi dalam nikah adat Dayak Ngaju sesuatu yang bernilai mashalat apabiba tidak menyakini suatu hal kepada keyakinaan yang syirik, kufur dan bid’ah, karena di balik penyerahan singer manangkalau kaka bawi bertujuan untuk kedamain antara kedua belah pihak keluarga yang ingin menikah baik anatara adik dan kakak, selain itu bertujuan untuk keharmonisan keluarga dan memperat kekerabatan.

ABSTRACT

Custom marriage of Singer manangkalau kaka bawi is a Kalimantan tradition where a younger sister proposed first by a man and she has an unmarried older sister then she (older sister) will get singer manangkalau.
The formulation of the problem: 1). What is the practice background of submitting singers manangkalau Kaka Bawi in the custom marriage of Dayak Ngaju? 2). How is the implementation handing over practice of manangkalau singer Kaka Bawi in the Dayak Ngaju custom marriage? 3). How is The Islamic law review toward the handing over singer menangkalau Kaka Bawi practice of Dayak Ngaju marriage tradition ?
The subjects of the study were 6 (six) customary community figures of Palangka Raya and the object of this research was the practice of giving the singer mangakalau kaka bawi in the manuscripts of Ngaju Dayak traditional marriage.This accomplished as field research or by using descriptive qualitative approach. Data collection techniques use interviews, observation and documentation.
The result are: 1). Singer of kaka bawi is a fine or customary sanction that applies the rules in a particular area if her/his younger sister/brother steps in or precedes her/his sister/brother who unmarried yet, then she/he is obliged to give valuable goods or objects. 2).The practice of handing over singer manangkalau to unmarried older sister/brother in the Dayak Ngaju customary marriage is first discussed at the time of permission. Give up before, after or during customary marriage, the result of the agreement between the two parties given after Hakambung Auh.The handing singer menangkalau accomplised by the two family of the bride, carried out at the bride's home, was decided by Damang, The Customary Chief or the mantir which came from the results of the deliberations of the two brides' families. 3). Based on Islamic law, the practice of handing singer menangkalau to a widow in a Dayak Ngaju marriage tradition worthy to believe cause to avoiding syirik, kufr and bid'ah, because behind the the handing over singer menangkalau kaka bawi aims for peace between both sides of the family who want to get married their siblings, besides aiming for family harmony and strengthening kinship.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Hukum Nikah adat; Dayak Ngaju
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 13 Feb 2019 03:10
Last Modified: 20 Feb 2020 02:34
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1332

Actions (login required)

View Item View Item