Sari, Ayu Astuti Wulan (2017) Pembinaan keagamaan pada anak tunagrahita di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri-2 Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Skripsi Ayu Astuti Wulan Sari - 1301111755.pdf Download (1MB) |
Abstract
Pembinaan keagamaan penting bagi semua peserta didik, termasuk peserta didik yang berkebutuhan khusus seperti tunagrahita yang memiliki keterbelakangan mental. Observasi awal yang peneliti lakukan di SDLBN- 2 Palangka Raya diketahui bahwa siswa tunagrahita adalah anak yang mengalami kelainan secara mental agak susah untuk menerima pelajaran, masukan, maupun nasehat yang diberikan oleh guru karena tingkat intelengesinya yang dimiliki lebih rendah dibandingan anak-anak normal sehingga dapat dipastikan guru akan lebih sulit dalam mendidik anak.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimana pembinaan keagamaan pada anak tunagrahita di SDLBN-2 P. Raya? 2) Apa saja bentuk-bentuk pembinaan keagamaan di SDLBN-2 P.Raya ? 3) Metode apa yang digunakan guru dalam pembinaan keagamaan pada anak tunagrahita di SDLBN-2 P.Raya ? 4) Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam Pembinaan Keagamaan pada anak tunagrahita di SDLBN-2 P.Raya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan subjek penelitian satu orang guru mata pelajaran PAI yang masih aktif sampai sekarang dan sebagai informan adalah kepala sekolah SDLBN-2 Palangka Raya. Teknik pengumpulan data yang digali dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Yang diabsahkan dengan trigulasi dan selanjutnya dianalisis dengan 3 (tiga) tahapan yaitu; 1) Reduction, 2) Display, 3) Conclusion Drawing.
Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1) dalam membina keagamaan di SDLBN-2 P.Raya terhadap anak tunagrahita ada 2 macam pembinaan keagamaan yaitu dari dalam kelas meliputi tentang materi Pembelajaran PAI, sedangkan dari luar kelas tentang akhlak berperilaku, 2) Bentuk pembinaan keagamaan berupa nasehat, pembiasaan melalukan praktek ibadah 3) menggunakan beberapa metode yang lebih ditekankan oleh guru PAI kepada siswa yang mengalami keterbelakangan mental setidanya ada 3 macam metode khusus yang digunakan dalam pembinaan keagamaan, yaitu guru mengajarkan secara perlahan-lahan, dengan contoh nyata, namun daya abstraknya harus tetap diasah, dan banyak menggunakan metode dramatis, demontrasi dan karya wisata. Dan 4) Faktor penghambat dalam pembinaan keagamaan yaitu sulitnya anak menerima pembelajaran secara langsung dan pendukung dalam membina keagamaan siswa tunagrahita di SDLBN-2 Palangka Raya adalah semua fasilitas yang mendukung seperti sarana dan prasarana, dan juga guru.
ABSTRACT
Religious coaching is important for all learners, including learners with special needs such as mental retardation. Initial observation that researchers did in SDLBN-2 P.Raya was known that mentally disabled students were mentally abused children rather difficult to received the lessons, inputs, and advice given by the teacher because the level of intelligence owned was lower than normal children so it could be ascertained teachers will be more difficult in educating children.
The research of the problem in this research was, 1) How religious development in mentally disabled in SDLBN-2 P.Raya? 2) What are the forms in religious formation ? 3) What is methods do teachers use in religious guidance on mentally disabled in SDLBN-2 P.Raya? 4) What factors are the obstacles and supporters in Religious Guidance on mentally disabled in SDLBN-2 P.Raya.
This study used a qualitative approach, with the subject of one research subject teachers of PAI who were still active until now and as an informant was the principal SDLBN-2 P.Raya. Data collection techniques were explored with observation, interviews and documentation. Which was validated with the stimulation and then analyzed with 3 (three) stages namely; 1) Reduction, 2) Display, 3) Conclusion Drawing.
The result of research shows; 1) in religious guidance in SDLBN-2 P.Raya in mentally disabled there are 2 kinds of religious coaching that is from within the class include about the material learning PAI, while from outside the class about morals behave. 2) The form of religious counseling in the form of advice, habitual practice of worship 3) PAI teachers use several methods to students with mentally retatded mentality. There are 3 specific methods used : teachers teach slowly with real examples, but their abstract power must be developed. And use dramatic methods, demonstrations and tour work. 4) inhibiting factors in religious guidance is the difficulty of children receive learning directly and suppoters in fostering religous mentally disabled in SDLBN-2 P.Raya are all supporting facilities such as facilities and infrastructure, and also teachers.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pembinaan; Keagamaan; Tunagrahita |
Subjects: | 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 30 Jul 2018 02:57 |
Last Modified: | 30 Jul 2018 02:57 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1085 |
Actions (login required)
View Item |