Studi tentang metode kisah menurut Al-Qur'an dan urgensinya dalam pendidikan agama islam

Yulianti, Ana (2017) Studi tentang metode kisah menurut Al-Qur'an dan urgensinya dalam pendidikan agama islam. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Ana Yulianti-1201111808.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertolak dari pemikiran dasar tentang pentingnya pendidikan khususnya pendidikan agama Islam dengan memanfaatkan sifat naluri manusia yaitu meniru dengan memberikan tauladan yang baik melalui kisah-kisah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tafsir surah al-Qaṣaṣ ayat 76-81, analisis metode kisah berdasarkan surah al-Qaṣaṣ ayat 76-81 dan urgensi metode kisah dalam surah al-Qaṣaṣ ayat 76-81 terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik studi kepustakaan (Library Research), yaitu teknik penelitian dengan mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan-bahan pustaka, yang meliputi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tafsir surah al-Qaṣaṣ ayat 76-81 menurut pandangan M.Quraish Shihab dan Ahmad Muṣṭafā al-MaragĪ yakni mengisahkan tentang Qārūn yang zalim dan telah terabadikan dalam al-Qur’an. Allah swt menyebutkan bahwa Qārūn adalah salah satu kaum Nabi Mūsā. Ia terpedaya oleh harta dan kekayaannya dengan mengira semua itu ia dapatkan berkat kecerdasan dan kepandaiannya, tidak seorang pun memiliki hak dalam harta miliknya. Petunjuk Ilahi datang padanya melalui nasehat yang disampaikan kaum Mūsā, memberitahukan kepada Qārūn tentang pentingnya menggunakan dan memanfaatkan harta untuk keperluan yang mewujudkan kepentingan di akhirat, memperbaiki kondisi dunia, berbuat baik dalam mengembangkan dan membelanjakan harta, menjauhi semua kerusakan dan perusakan di bumi. Namun Qārūn tidak merespon petunjuk ini, ia justru semakin sombong dan tinggi hati hingga suatu ketika ia memperlihatkan kemegahan hartanya dihadapan khalayak yang membuat mereka terbagi menjadi dua golongan. Yakni mereka yang menginginkan harta seperti yang dimiliki Qārūn dan yang kedua ialah mereka yang lebih mementingkan pahala diakhirat. Akibat kesombongannya itu pantaslah ia dihancurkan oleh Allah swt. 2) Analisis metode kisah dalam surah al-Qaṣaṣ ayat 76-81 menunjukkan bahwa ada beberapa metode yang terdapat di dalam ayat ke-76-81 dari surah al-Qaṣaṣ. Ayat ke-76 mengandung metode: sosiodrama, bermain peran, metode tarhib, dan metode mau’iẓah. Ayat ke-77 mengandung metode : pemberian tugas (resitasi), metode sosiodrama, bermain peran, metode mau’iẓah dan metode tarhib. Ayat ke-78 mengandung metode : Tanya jawab, metode sosiodrama, bermain peran. Ayat ke-79-80 mengandung metode: sosiodrama, bermain peran dan metode targib. Ayat ke-81 mengandung metode: sosiodrama, bermain peran dan pemberian hukuman. Kemudian hasil analisis dalam surah al-Qaṣaṣ ayat 76-81 juga menunjukkan bahwa al-Qur’an dalam berkisah ialah selalu menyampaikan pesan secara jelas, mudah dipahami dan mengena. Tiap episode kisah disampaikan layaknya drama yang terlihat nyata dalam imajinasi pembaca. Penggambaran sifat tokoh dibangun melalui cara tidak langsung dan secara langsung melalui dialog tokoh, sehingga pembaca dengan mudah menangkap hikmah/pesan dari kisah tersebut. 3) Urgensi metode kisah dalam surah al-Qaṣaṣ ayat 76-81 terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam yakni mengajarkan tentang larangan bersikap sombong. Hal tersebut karena sifat sombong dapat menjadi hijab (penghalang) pintu surga, merupakan dosa pertama yang dilakukan makhluk Allah yaitu Iblis dan neraka merupakan tempat kembali bagi mereka yang menyombongkan diri.

ABSTRACT

This research is based on the basic idea of the importance of education, especially Islamic religious education by utilizing the nature of human instincts that imitate by giving good role models through the stories.
This study aims to know the interpretation of sura al-Qaṣaṣ verse 76-81, the analysis of story method based on sura al-Qaṣaṣ verse 76-81 and urgency of story method in sura al-Qaṣaṣ verse 76-81 on learning of Islamic Education.
In this study the authors use literature study techniques (Library Research), namely research techniques by collecting data or information through library materials, which includes a review of the books, literature, records, and reports that have something to do with the problems that become the object of research.
The results show that: 1) Tafsir sura al-Qaṣaṣ verse 76-81 according to the view of M.Quraish Shihab and Ahmad Muṣṭafā al-MaragĪ that tells about the Qasim which is unjust and has been enshrined in the Qur'an. Allah Almighty mentions that Qārūn is one of the Prophets of Mūsā. He is deceived by his wealth and wealth by thinking it is all thanks to his intelligence and intelligence, no one has any right in his possessions. The Divine Guidance comes to him through the advice of the Mūsā, telling Qārūn of the importance of using and exploiting treasures for the necessity of realizing the interests of the afterlife, improving the conditions of the world, doing good in developing and spending treasures, avoiding all destruction and destruction on earth. But Qārūn does not respond to these instructions, he is even more arrogant and arrogant until one day he shows the grandeur of his wealth in front of the audience which makes them divided into two groups. Those who desire the treasures of Qārūn and the second are those who are more concerned with the Hereafter. Due to his pride it is worthy of being destroyed by Allah swt. 2) The analysis of the story method in sura al-Qaṣaṣ verse 76-81 shows that there are several methods contained in the 76-81 verse of sura al-Qaṣaṣ. Verse 76 contains methods: sociodrama, role play, punishment method, and advice method. The 77 verse contains methods: assignment (recitation), sociodrama method, role playing, advice method and punishment method. Verse 78 contains methods: Questions and answers, sociodrama methods, role play. Verses 79-80 contain methods: sociodrama, role playing and reward method. Verse 81 contains methods: sociodrama, role playing and punishment. Then the results of the analysis in sura al-Qaṣaṣ verse 76-81 also shows that the Qur'an in telling stories is always convey the message clearly, easily understood and hit. Each episode of the story is delivered like a drama that looks real in the reader's imagination. The depiction of character traits is constructed through indirect and direct means through dialogue of characters, so readers can easily grasp the wisdom / message of the story. 3) Urgency of the story method in sura al-Qaṣaṣ verses 76-81 on the learning of Islamic Religious Education which teaches about the prohibition of being arrogant. This is because the arrogant nature can become the hijab (barrier) of the door of heaven, is the first sin of God's creature that is the Devil and hell is a place of return for those who boast.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Metode Kisah; Urgensi; Pendidikan Agama Islam
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 26 Jul 2018 03:11
Last Modified: 26 Jul 2018 03:11
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1080

Actions (login required)

View Item View Item